Wednesday, April 15, 2015

Jawaban Sebuah Tantangan

Lanjutan dari kisah sebelumnya..

Saya bilang, jika memang saya dilamarnya abis lebaran, lebih baik jangan kenalkan dekat saya dan dia terlebih dahulu, biarkan saya dan dia kembali menjalani hidup masing-masing, jika memang berjodoh akan bertemu jika bukan jodoh sebatas keluarga saja sudah cukup.. "


Naaah..
Usut punya usut ternyata omongan saya itu dinggap sangat serius oleh keluarganya dan mereka segera berkompromi dengan keluarga yang lain mengenai hal itu.
Dan yang saya tahu, si doi hanya manut-manut baeee, ngeeeek..
Lalu muncullah tanggal 11 Oktober 2014 bertepatan dengan hari lahirnya Ibu saya.
Makjleb, jujur saya sedikit shocked mengetahuinya, akan tetapi ada mulai sedikit perasaan yang lain muncul dikala mendengar kabar itu. " He is so serious! " gumam saya dalam hati.
Dengan menyebut nama Allah, saya pun mulai mempersiapkan hati dan pikiran untuk itu. Berdoa untuk meminta keteguhan hati akan keputusan ini.

Menurut saya, tak mungkin ada seorangpun yang memutuskan untuk menikah tanpa memikirkan segala sesuatu yang akan berubah dalam alur kehidupannya setelah itu. Apalagi disisi lain, saya masih memiliki tanggung jawab kepada orang tua saya untuk menyelesaikan pendidikan saya di perguruan tinggi yang sempat terhenti satu tahun. Well, jujur banyak sekali yang saya pikirkan saat itu, namun alhamdulillah semua kembali kepada Allah yang Maha Tahu Segalanya dan kembali kepada prinsip saya " Rencana Allah Selalu Indah" dan selalu seperti itu jadinya..

Saya sempat menegaskan kembali kepada doi, apakah semua ini atas keputusan dia atau hanya menuruti kata orang tuanya, begitupun pertanyaan yang terlontar dari orang tua saya kepadanya. Karena orang tua saya tidak ingin memberikan anaknya kepada seseorang yang tak benar-benar akan menyayanginya sepenuh hati. Dengan mantap dia menjawab, " Ya, saya serius kepadanya " , done! Waktu pun menjawab semuanya, tak terasa hari itupun tiba, 11 Oktober 2014 ba'da isya, dia dan serombongan keluarganya datang melamar saya. Lamaran sederhana yang cukup membuat saya gugup, malu, dan amnesia sesaat eh lebay amat.
Pada malam itu saya tersadar bahwa ini bukan mimpi, saya dipinang seseorang, seseorang yang tak pernah sama sekali ada sedikitpun terlintas dalam benak saya.
Alhamdulillah, tanggal syakral selanjutnya pun telah ditentukan..
Tanggal yang tak akan pernah saya lupakan..
Tanggal dimana saya resmi dimiliki seseorang dengan utuh..
Tanggal dimana dia yang meminang akan saya sebut "SUAMI" ..
Tanggal dimana semua hidup saya berubah, tanggung jawab saya berubah, dan insya Allah hari itu juga agama kami disempurnakan.. 

31 Januari 2015
Akad nikah saya dan dia..
#alhamdulillah

No comments:

Post a Comment

Enjoy it !!