Friday, March 20, 2020

Terima Kasih Yang Tertunda

Assalamu'alaikum Blogger..
Lama sudah tak pernah berkutat denganmu..
Diary onlineku yang menyimpan banyak kisah perjalanan hidupku.
Mungkin memang tidak semua kisah, namun makin hari makin terpikirkan olehku untuk mengisimu kembali..
Apalagi sekarang "lupa"-ku lebih sering terjadi dan tulisan ini bisa menjadi pengingatku di kala kulupa..
Semoga saja..

Kelemahan pertamaku dalam memulai sebuah tulisan terletak pada bahasan apa yang harus kutulis di awal curcolan ini. haha
Ah dasar aku, selalu saja begitu..
Hmmmm, baiklah. Malam ini, ijinkan aku berbagi sebuah ingatan yang telah lama datang dan pergi selama kurang lebih 10 tahun ini..

Fenomena ini terjadi pada tahun 2007/2008 jika tak salah ingat. Fenomena? Cailah, dikira fenomena alam kali ah. Haha, ah dasar aku.
Oke kembali ke ingatanku ini..

Saat tahun itu, aku baru awal SMA kalau tidak salah. Saat dimana diri ini masih labil (ampe sekarang sih kayaknya? :P), saat dimana remaja sepertiku sedang mencari jati diri yang entah dimana, padahal kalo ditanya "Apa sih arti jati diri itu?" saat itu pun mungkin aku belum paham juga artinya apaan, wkwkwk.

Asli, banyak guyonnya aku tuh. Ah dasar aku, maaf yak gengs. Lanjut..

Waktu kejadiannya sudah terlupa tanggal berapa tepatnya, namun kejadian itu tak pernah terlupa. Kejadian yang membuat seorang aku yang "susah diatur" ini menjadi ingin mengatur diri.
Yups, aku ingin mengatur diriku sendiri, mengatur alur kehidupanku mulai hari itu.
Aneh? Bisa jadi aneh bagi mereka yang mengetahui diriku yang "amburadul" tetiba terpikirkan untuk menjadi seorang yang "tenang" wkwkwkwk. Meski terlihat impossible , tapi aku sangat ingin melakukannya.

"Tidak ada akibat tanpa ada sebab bukan?"

Tuuul banget, kenapa seorang bocah sepertiku ingin menjadi seperti itu?
Ini semua karena Sosok misterius yang kutemui di sebuah kegiatan kemanusiaan di Ibu Kota waktu itu. Kegiatan yang sering kulihat di media dan saat itu kali pertamanya aku terjun langsung untuk mengikuti kegiatan itu dan seperti yang bisa kalian bayangkan betapa..betapa.. oh betapa noraknya diriku ini gengs. haha

Entah apa sebabnya, aku spontan melihat ke arah sosok itu. Sosok seorang lelaki, tinggi dan menggunakan baju coklat seperti pramuka tapi bukan. Setelah kepo sana sini, barulah aku mengetahui bahwa itu merupakan baju seragam sebuah organisasi/komunitas gitulah pokoknya yak.

Let's call his Mr. No Name and suddenly I'm to be a stalker wkwkkw.

Sosok itu terlihat begitu ahsan bagiku, meski aku tak begitu melihat jelas bahkan lupa sudah wajahnya bagaimana, namun untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku sangat penasaran dengan seseorang sebegitunya, cailah haha.
Hingga kesana kemari di tengah keramaian dan hiruk pikuk kegiatan itu saja, aku masih memantaunya. Jujur, ini lebay banget sih jika diinget-inget. Tapi aku tetap melakukan pemantauan jarak jauh kepada sosok itu, lalu seketika hatiku bergumam ..

"Bisa gak ya aku berjodoh dengan orang yang seperti itu?"

Wait, what?!! Hahaha
Sontak logikaku gak nyampe.
Aku yang begini, ingin mendapatkan sosok seperti itu menjadi pendamping hidup? Seriously? haha
So, pada akhirnya secara mendadak, diri ini membuat sebuah komitmen yang benar-benar membuat diri ini berubah drastis setelahnya. Merubah seorang aku yang suka asal nyeplos tanpa memikirkan perasaan orang lain menjadi sosok yang mulai hati-hati dalam berbicara dan bersikap. Wuiih..
Seperti itulah kira-kira..

Kalian tau? Sosok yang kupantau itu sempat menghampiriku disaat aku sedang istirahat dipinggir jalan, dibawah pohon rindang, sembari meluruskan kaki dan mata ini masih saja terfokus pada sosok itu. Eh, sosok itu datang memberikan 2 gelas air mineral dan hanya berujar :

"Ni minum, barangkali kamu haus?"

Deg..
Deg..
Seketika mataku terhenti menatapnya. Sekilas kulihat matanya namun aku terdiam.
Kuambil airnya, lalu dia pergi dan aku belum berterima kasih padanya. huft..

Masya Allah, hahaha
Sepertinya saat itu merupakan saat pertama hati ini merasakan rasa yang campur sari deh.
Seumur-umur gak pernah begitu rasanya. Nano-nano pokoknya..
Ingatan itu yang tersisa hanyalah suaranya, yups.. suara sosok itu. Apa mungkin karena diri ini sangat suka dengan suara-suara ghaib? ahah tidak tidak, diri ini sangat suka mendengar musik dan sejenisnya guna mendapatkan makna sebenarnya dalam setiap lirik lagu, aseloleee.

Singkat cerita, tetiba alam menjadi sendu. Gerimis mengundang kepulangan aku dan teman-temanku. Saat menaiki bus untuk kembali ke sekolahku, entah mengapa aku ijin dan berlari keluar bus hanya untuk membeli air dan ingin memberikan kepada sosok itu sebagai ucapan terima kasih.

Akan tetapi, sosok itu entah dimana keberadaannya. Mr. No Name tak kutemukan saat itu. Hiks.
Namun, kutitipkan salam pada semesta dan semesta menyampaikannya melalui hujan salju sendu itu.
Semoga sosok itu selalu ahsan dan bahagia, pintaku.

Selesai.

Sangat singkat memang ingatanku itu, namun sesekali ingatan itu hadir dalam mimpi ataupun saat diri ini sedang tidak memikirkan apapun. Ingatan itu seolah menjadi reminder diri ini untuk terus berbuat baik kepada sesama makhluk bumi.

Harapku, semoga saja ingatan ini selalu terjaga dan tetap berada ditempat itu.
Terima kasih wahai kamu, jika kamu membaca kisah ini wahai Mr. No Name.
Terima kasih sudah membuat hidupku lebih bermakna.
Terima kasih sudah membuat hidupku lebih baik.
Terima kasih sudah membuat aku bertahan menjalani segalanya.

Maaf jika terlambat mengucapkan terima kasih.

dari seorang wanita yang menerima dua gelas airmu.

:')

No comments:

Post a Comment

Enjoy it !!